Jumlah Pengunjung Saat Ini

Selasa, 12 Januari 2010

Teater Keliling Yayasan Cipta Budaya Indonesia

Teater Keliling Yayasan Cipta Budaya Indonesia

Email Cetak PDF
Pewarta-Indonesia, Kelompok yang dibidani Dery Syrna,Buyung Zasdar,Paul Pangemanan dan Rudolf Puspa ini lahir di Jakarta 13 Pebruari 1974 yang didukung sepenuhnya sebagai anggota pertama yaitu Jajang Pamuntjak, Saraswaty Sunindyo,Willem Patirajawane, RW Mulyadi,Moh.Hidayat,Syaeful Anwar. Hingga kini telah tanpa henti terus berkeliling Indonesia, Malaysia, Singapura,Thailand, Korea, Pakistan, Rumania, Mesir, Australia dan telah menyelenggarakan 1421 kali pertunjukan. Sejak 1976 mengikuti rombongan dinas kebudayaan DKI pentas ke daerah dan di Jakarta.

Misi utama teater keliling adalah berdialog dari hati ke hati dalam mewujutkan kesadaran hidup pada zamannya tanpa melupakan masa lalu serta menjadi lebih peka kedepan. Keindahan seni teater memiliki daya hidup yang sangat besar karena teater merupakan ruang untuk bercermin, berdialog. Oleh karenanya pertunjukan yang komunikatif apapun bentuknya adalah merupakan landasan kerja teater keliling dimanapun berada.

“Pendidikan kesenian adalah landasan bagi pendidikan secara menyeluruh.” Pemikiran Ki Hadjar Dewantara inilah yang memperkuat keyakinan Teater Keliling untuk tetap bekerja sekuat tenaga dengan datang ke manapun terutama ke lingkungan pelajar dan mahasiswa dan generasi muda pada umumnya untuk bersama sama mengadakan pelatihan hingga produksi.

Berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri telah diterima seperti dari Menteri Kebudayaan Malaysia th.1976 dan sangat terharu ketika menerima penghargaan lingkungan dari menteri lingkungan hidup Indonesia th.1984 dan 1992 di Jakarta dan juga ketika menjadi pemenang kedua pemain wanita di Festival Teater Rumania. Makalah Dery Syrna diterjemahkan ke dalam 4 bahasa pada pertemuan pengamat teater se dunia di Polandia yang membahas kendala teater yang berkeliling.

Teater Keliling yakin bahwa pergumulan dengan kesenian berarti mengasah otak kanan manusia sehingga ada keseimbangan kecerdasan intelektual dan emosional. Kemampuan “mendengar” dan “melihat” adalah daya hidup yang sangat diperlukan oleh manusia dan semua itu ada di ruang teater dimana kerja kolektif adalah bentuk kerjasama yang mengajarkan kita mampu untuk berkomunikasi atas kepekaan terhadap lingkungan.

Beberapa festival teater internasional yang pernah diikuti :

1. Indian ocean arts festival di Perth,Australia September 1979.
2. Singapura drama festival 1981.
3. The international festival for young professional theater di Sibiu, Romania Maret 1994.
4. The sixth Cairo international festival for experimental theater, Mesir September 1994.
5. First international drama festival di Lahore,Pakistan Maret 1996.
6. The eight Cairo international festival for experimental theater, September 1996.
7. International performing arts festival on the fiftieth anniversary (Golden Jubilee) celebrations of His Majesty’s accession to the Throne. Bangkok Thailand Maret 1997.
8. The 2nd Asian theatrical festival di Pusan, Korea Selatan Agustus 1997.

Teater Keliling telah mengalir dan akan berusaha untuk terus mengalir dengan harapan serta keyakinan bahwa publik teater akan semakin bertambah dari waktu ke waktu. Semoga. Amin